Kancut Keblenger, nama ini sudah pasti mengundang banyak pertanyaan bagi siapa saja yang mendengarnya. Nama yang unik, asing, penggabungan dua stuktur kata yang klise, tapi menarik. Rasa heran mungkin akan bertambah lagi saat tahu Kancut Keblenger adalah sebuah nama komunitas. Sebenarnya siapa dan mengapa Kancut Keblenger itu?
Jika belum kenal dengan komunitas ini, pasti akan terpikir hal-hal negatif, misalnya pornografi. Padahal, Kancut Keblenger adalah sebuah sekumpulan para blogger muda dan kreatif, yang dimotori oleh Irvina Lioni Yuniasari.
Irvina mendirikan Kancut Keblenger pada 28 Februari 2011. Sebelumnya dia adalah blogger pemilik kancut-beringas.blogspot.com. Tapi dia merasa kurang bersemangat jika ngeblog sendirian, sepi. Maka terbersit di pikirannya untuk mencari teman-temannya di Facebook yang sehobi dengannya.
“Awalnya aku nulis di blog pribadi, kancut-beringas.blogspot.com. Tapi aku berpikir kok kayaknya ada yang kurang. Aku pengen punya suatu wadah yang bisa menampung teman-teman di Facebook. Lalu aku iseng nanya dengan membuat status Facebook, siapa yang ngeblog, ternyata banyak yang merespon,” ujar Irvina, Selasa (12/2).
Sebelum memberikan nama komunitasnya, Irvina sendiri bingung. Ia sempat memikirkan beberapa nama untuk komunitasnya, tapi semuanya terasa standar. Setelah cukup lama berpikir, gadis berzodiak Gemini lantas memutuskan untuk menggunakan salah satu kata di blog pribadinya, Kancut. Penambahan kata Keblenger sendiri, kata Irvina, tidak ada maksud apa-apa, biar unik saja.
“Memang pengen yang aneh, bikin orang bertanya-tanya saat melihat nama itu. Setelah menimbang banyak nama, akhirnya dipilihlah Kancut Keblenger, bersamaan dengan terbentuknya komunitas ini,” ujarnya.
“Nama Kancut Keblenger, membuat banyak orang jadi penasaran, dan akhirnya bergabung dengan group di Facebook. Mereka awalnya pada bertanya-tanya, banyak ekspetasi yang gila juga, tapi setelah mereka gabung ke group mereka jadi mengerti dan merasakan serunya.”
Saat terbentuk, Kancut Keblenger hanya memiliki sekitar 25 blogger. Awalnya, kegiatan yang mereka lakukan belum terarah, bincang-bincang nggak ada juntrungannya, tapi lama-lama justru makin banyak yang suka. Faktor utamanya ya itu, nama unik dari komunitas ini. Hingga setelah dua tahun berjalan, anggota komunitas ini sudah berjumlah 2200 orang.
Berhubung anggota sudah semakin banyak, Irvina berpikir untuk membuat aturan-aturan di group Facebook agar lebih tertib dan tertata. Kata Irvina, hal itu dilakukan karena banyak member yang posting nggak jelas, nye-pam macem-macem.
“Jadi, di group Facebook itu para anggota suka promo tulisan di blog mereka masing-masing. Kalau semuanya posting kan kasihan, malah postingan yang belum terbaca bisa tenggelam. Maka, dibuatlah aturan untuk membuat dokumen di group Facebook setiap harinya. Jadi, semua promo tulisan blog mereka terkumpul di satu dokumen itu,” kata Irvina yang hobi menulis.
“Sekarang mereka juga nggak bisa asal curhat di dinding group Facebook, karena ini memang bukan group curhat.”
Tapi, tenang saja. Biar para member tetap berjiwa kancrut, para admin telah membuat antisipasinya, yakni dengan membuat sebuah postingan khusus yang digunakan untuk diskusi para member. Di postingan tersebut, para kawancut bisa meluapkan segala macam perasaan, curhat atau sekadar bertanya mengenai beberapa hal terkait aktifitas ngeblog.
“Tapi yang terpenting adalah diskusi, tentang apapun itu. Misalnya, tentang ide ngeblog, cara mempercantik blog atau apa saja yang bermanfaat. Kita semua saling belajar di group itu,” ungkap Irvina.
Dari ngeblog kreatif sampai biro perjodohan
Berdiri dengan segmentasi dan gaya khas anak muda, anggota Kancut Keblenger mayoritas adalah para remaja. Rata-rata masih kuliah semester awal. Tapi ada juga lho, anggota yang masih duduk di kelas 6 SD. Kata Vina, hanya satu yang sudah berusia 28 tahun, paling tua, tapi meski paling tua tapi jiwanya tetap muda. Selain kreatif dalam menciptakan tulisan maupun desain blog, para anggota Kancut Keblenger juga rata-rata pada ‘tidak tahu malu’, demikian kata Irvina.
“Mereka selalu berlomba-lomba membuat tulisan lucu, meski kadang ada yang maksain buat lucu. Tapi nggak masalah. Di sini, yang penting kan semangat ngeblognya. Aku bilang ke mereka, kalau bisa ngeblog minimal seminggu sekali, atau kalau sering ngeblog malah semakin bagus,” tutur Irvina.
Soal prestasi dalam bidang ngeblog, tidak perlu diragukan lagi. Beberapa anggota Kancut Keblenger sudah membuktikannya dengan memenangkan berbagai perlombaan. prestasi ini tentu saja tidak lepas dari hasil diskusi dan sharing antar sesama anggota.
“Selain menjadi ajang adu kreatifitas dan diskusi, Kancut Keblenger juga masih wadah untuk menjadi jodoh.” Ha?
“Jadi, di komunitas banyak sesama kawancut yang saling jatuh cinta. Banyak kisah cinta yang terjadi, bahkan ada kisah cinta segitiga juga. Lucunya, beberapa diantaranya belum saling ketemu,” jelas Vina.
Tapi entah kenapa, meski terjadi banyak kisah cinta diantara para kawancut, namun tidak banyak jalinan cinta itu yang langgeng. Hampir semua jalinan cinta itu rontok, entah kenapa. Terhitung hanya sepasang kawancut saja yang sampai saat ini cintanya masih langgeng. Tapi apapun itu, cerita tentang cinta adalah sebuah kenangan tak terlupakan, mengesankan meski kadang menyedihkan bahkan memalukan.
“Makanya, beberapa kisah cinta dari para kawancut dalam waktu dekat akan segera dibukukan dalam bentuk karya antologi. Isinya, ya tentu saja kisah-kisah cinta yang pernah terjadi dan masih terjadi di komunitas Kancut Keblenger. Kisahnya seru-seru.”
Kopdarnya para kawancut
Rasanya kurang seru jika sebuah komunitas hanya berkomunikasi melalui dunia maya saja. Kata Vina, beberapa undangan even yang tertuju kepada Kancrut Keblenger, dimanfaatkan oleh para kawancut untuk melakukan kopi darat (kopdar). Misalnya, di even Sosial Media Festival dan Pesta Blogger beberapa waktu lalu, moment ini menjadi ajang temu sekaligus pembuktian eksistensi para kawancut yang selama ini hanya rame di dunia maya.
“Kalau jadwal kopdar rutin diselenggarakan antara 2-3 bulan, tempatnya bisa berpindah-pindah. Selain itu, kawancut dari beberapa kota juga suka melakukan kopdar dengan member yang tinggal satu kota dengannya. Misalnya, pada 27 Januari kemarin, kawancut Bogor mengadakan kopdar di Kebun Raya Bogor.” Irvina menjelaskan.
Ditambahkan mahasiwi semester 8 jurusan Adversiting Universitas Taruma Negara, momen kopdar juga seringkali dimanfaatkan oleh para anggota untuk menggaet anggota lain yang sudah diincarnya.
Jadi jembatan para blogger muda
Vina mengakui, awalnya, Kancut Keblenger hanya sebagai wadah untuk berkumpul saja, bermain-main, bercanda dan saling berdiskusi dengan sesama blogger muda. Tapi, setelah lambat laun komunitas ini semakin besar, Vina sudah mulai berpikir mau dibawa kemanakomunitas ini ke depannya.
“Cita-cita pengen jadi komunitas blogger kreatif di Indonesia yang dikenal kalangan luas. Apalagi kita juga beberapa kali sudah pernah masuk ke media dan diundang dalam beberapa kegiatan temu blogger.”
“Saat ini kita sudah membuat website baru dan sudah memasang banner iklan. Uang dari iklan, biasanya kita gunakan sebagai kas, untuk beli hadiah buat mengadakan kuis. Aku pribadi punya cita-cita mau menjadikan komunitas ini sebagai sebuah web komersil yang dikelola bersama. Kita punya kantor sendiri dan merekrut teman-teman blogger yang ahli di bidangnya. Tapi untuk saat ini kita akan jalani dulu saja seperti adanya,” pungkas Irvina.