“Ibadah yang paling berat yang pernah kurasakan adalah shalat malam.” Begitulah kata-kata dari Imam Hasan al-Bashri. Kemudian ada seorang yang bertanya kepada beliau; “Mengapa orang yang bertahajud mukanya sangat cerah?” Beliau menjawab, “Karena mereka berkhalwat (menyendiri) dengan Tuhan, kemudian Tuhan menghiasi wajahnya dengan cahaya-Nya.”
Yah, bangun malam untuk bertahajud mungkin dianggap berat oleh sebagian orang. Namun persepsi lain muncul bagi mereka yang cintanya kepada Allah sudah demikian besar. Mereka tak menganggap hal itu sebagai sebuah beban, melainkan anugerah. Tepatnya anugerah yang akan berikan berjuta hikmah kebaikan.
Pernahkah kita sadari, kalau sebenarnya Allah itu sangat dekat dengan kita. Bahkan Dia itu selalu ada dimanapun kita menapakkan kaki kita. Jika sudah menyadari hal ini, tentutnya kita akan selalu takut untuk berbuat salah, karena Dialah yang Maha tahu apa yang kita lakukan. Tak ada sedikitpun hal yang bisa kita sembunyikan dari-Nya.
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya. Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya (QS. Qaaf: 16)
Nah lo! Apa lagi yang bisa kalian sembunyikan dari-Nya dengan kedekatan-Nya yang begitu dekat itu. Coba ukurlah, bagian mana dari diri kalian yang jaraknya paling dekat. Bukan sebatas leher, namun urat leher. Sudah bisa terukurkah kedekatan yang seperti itu? sebaiknya kita cepat-cepat menyadari tentang hal ini.
Kesadaran inilah yang nantinya akan kita gunakan sebagai ajang nyari muka di hadapan Allah. Ingin senantiasa mendapatkan penilaian istimewa dari Dzat Yang Maha Istimewa. Dibalik pengawasannya itu, kita berusaha untuk hidup brilliant, dengan memaksimalkan segala sesuatunya dilihat dari segi manfaatnya. Kita juga harus jeli, kapan waktu Allah berada sangat dekat dengan kita. Allah serasa duduk bersama kita. Allah sedang bercengkrama dengan kita. Dan waktu itu adalah di sepertiga malam yang terakhir.
Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda : Tuhan kita yang Maha Berkat dan Maha Tinggi turun (rahmat-Nya) setiap malam kelangit yag dekat, di waktu sepertiga malam yang terakhir, lalu berfirman :"Siapakah yang mendo’a kepadaKu, nanti akan kuperkenankan do’anya? Siapakah yang meminta kepadaKu, nanti akan aku beri permintaannya? Siapakah yang meminta ampun kepadaKu, nanti akan kuampuni kesalahannya? "
Betapa mempesonanya keutamaan waktu sepertiga malam ini. Cukup jelaslah kita semua memahaminya. Jadi, sempatkanlah bangun di malam hari untuk melaksanakan salat tahajud. Sepertiga akhir malam, jika kita isi untuk mendirikan shalat tahajud, maka kita akan terpelihara dalam kemuliaan. Insya Allah. Karena hal demikian ini adalah kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang shaleh sebelum kita.
Nggak percaya? Coba deh dengar petuah sarat makna dari Rasulullah Saw. berikut;
“Kerjakanlah shalat malam, karena sesungguhnya hal itu adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kamu, sebagai pendekatan diri kepada Allah, sebagai pencegah dari perbuatan dosa, sebagai penebus dari perbuatan-perbuatan buruk, dan sebagai pengusir penyakit-penyakit dari badan, “ (HR Ahmad melalui Bilal)
Dilain waktu, Rasulullah juga bersabda;
“Hendaklah kalian melakukan shalat malam, karena merupakan kebiasaan orang-orang sebelum kamu. Tahajud merupakan ibadah yang mendekatkan diri kalian kepada Allah, bisa menghapuskan kejelekan, dan bisa menghindarkan kalian dari perbuatan dosa.”
Bahkan, ketika nabi Saw. tidak sempat shalat malam karena ketiduran atau berat rasa kantuknya, maka beliau akan melakukan shalat sebanyak dua belas raka’at di siang harinya. Begitulah yang telah disampaikan oleh ‘Aisyah ra, istri beliau.
Subhanallah. Betapa banyaknya kita melihat kebaikan dari diri beliau, saw.
Waktu yang tepat untuk berserah dan banyak bersujud, waktu yang tepat untuk bersimpuh diri menyesali perbuatan dan moment yang paling tepat untuk bertaubat meminta pengampunan kepada-Nya. Begitulah keutamaan-keutamaan dari sepertiga malam terakhir. Sekali lagi, bahwa Allah itu Maha Kuasa. Ada tujuan-tujuan yang jelas dari segala penciptaan-Nya.
"Allah mempergantikan malam dan siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan. " (QS. An Nuur : 44)
Di waktu inilah Allah berada sangaat dekat dengan kita. Allah turun untuk menyapa orang-orang yang sedang bermunajat kepadanya. Dan sudah barang tentu, do’a-do’a kita akan semakin mustajab, mudah terkabul.
Sungguh, jika engkau benar-benar percaya akan janji, pertolongan maupun perlindungan dari Allah, maka saat engkau berusaha baik dengan-Nya, niscaya Dia akan menolongmu dan memenuhi kebutuhanmu. Karena Dialah yang hanya bisa menjawab do’a-do’a kita, kemudian mengabulkannya.
“Ya Allah, karena Engkau kami dapat berpetang hari, karena Engkau kami dapat berpagi hari, karena Engkau kami hidup dank arena Engkau kami mati, dan hanya kepada Engkaulah (kami) dikembalikan.” (HR Abu Dawud)
Siip.... makasih ya jadi ada pencerahan.
mas saya ambar, mau nanya; waktu yang bagus untuk melaksanakan shalat tahajjud itu jam berapa??
di sepertiga malam terakhir mbak... klo saya lebih sering jam 3...