feryanto hadi |
Bagi masyarakat Jakarta kini tidak perlu lagi susah mencari kuliner Bebek Bengil asal Ubud, Bali, yang kondang dengan kelezatannya. Sebab di Jakarta, pada pertengahan Desember lalu restoran ini kembali membuka cabangnya yang ketiga di Mal Gandaria City setelah sebelumnya dibuka di Jalan Agus Salim, Menteng dan di Epicentrum Walk.
Ada yang berbeda dari restoran Bebek Bengil di Gandaria City ini, yakni dekorasi tempat yang lebih modern. Meski begitu, pengelola tetap membawa unsur Bali dengan penempatan ornament-ornamen seperti patung, kain kotak-kotak, papan nama, para karyawan yang mengenakan busana adat Bali serta lantunan music tradisional Bali yang akan senantiasa menemani pengunjung ketika menyantap bebek yang memiliki kelezatan luar biasa itu.
“Identiknya sebenarnya ada gazebo-gazebo, seperti cabang di Menteng. Tetapi karena kini kami berada di mal, tetap ada penyesuaian. Meski begitu, unsur Bali masih sangat kental karena restoran ini berasal dari Ubud, Bali. Banyak ornament yang kami datangkan langsung dari Bali,” jelas Manager Bebek Bengil Jakarta Noel Arbianto kepada Warta Kota, Selasa (20/1/2014).
Soal menu-menu makanan, Noel menjamin rasanya sama dengan menu-menu yang dijual di Restoran Bebek Bengil di Ubud. Sebab,kata dia, para juru masak langsung didatangkan dari Bali yang sudah mengerti benar racikan khas menu-menu khas Bebek Bengil.
“Si pemilik Bebek Bengil, ibu Anak Agung Raka Sueni, sangat hati-hati ketika hendak membuka cabang. Beliau menerapkan standar yang sangat tinggi untuk menjaga kualitas rasa menu-menu di restoran Bebek Bengil. Jadi tidak sembarangan orang mengolah bumbunya, Coba rasakan saja, daging bebek di semua cabang Bebek Bengil memiliki citarasa sama dengan yang ada di Ubud. Daging bebek yang renyah, empuk dan tidak amis,” kata Noel.
Itu kenapa Raka Sueni, lebih memilih kerjasama dalam bentuk kemitraan daripada franchise agar kualitas Bebek Bengil benar-benar terjaga. Noel sendiri mengaku gembira menjadi salah satu mitra terpilih dan bersama-sama mendirikan dua cabang Bebek Bengil di Jakarta, di Menteng dan Gandaria City.
“Restoran di Gandaria City ini merupakan cabang ke enam Bebek Bengil, selain di yakni Nusa Dua, Bali dan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Plaza Amata di Bali; The Breeze BSD City di Tangerang Epicentrum Walk dan Menteng di Jakarta. Kebetulan saya dipercaya ibu menjadi partner di Menteng dan di Gandaria City ini,” jelasnya.
Perjuangan Noel untuk mendapatkan restu kerja sama pun tidak mudah. Selama sekitar delapan bulan sebelum membuka cabang di Menteng beberapa tahun silan, ia sampai menetap di Bali untuk melihat secara langsung serta mempelajari bagaimana Raka Sueni menjalankan bisnis Bebek Bengilnya.
“Cabang baru di Gandaria City juga hasil diskusi saya dengan ibu. Kami melihat potensi masyarakat Jakarta Selatan yang besar khususnya untuk kuliner bebek ini. Apalagi di sini banyak perkantoran, apartemen serta hunian yang bagus. Jadi kami berusaha mengisi kekosongan pasar akan kuliner bebek di Jakarta Selatan ini,” jelasnya.
Adapun di cabang baru ini, Noel mengatakan pihaknya menyasar berbagai kalangan, khususnya pekerja professional dan keluarga kelas menengah ke atas yang ingin menikmati sajian kuliner berkualitas.
“Apalagi keberadaan kami ada di dalam mal, selaras dengan gaya hidup masyarakat saat ini yakni menghabiskan waktu santai bersama keluarga atau kerabat di mal. Dan sejauh ini kami sudah menemukan market kami, week day banyak diisi oleh kalangan professional dan pada week end pengunjung lebih banyak keluarga,” jelasnya.
Bebek kampung yang empuk
Menu signature atau unggulan di restoran itu tak lain adalah Bebek Bengil The Original Crispy Duck yang terdiri dari setengah ekor bebek kering, nasi putih, sayuran berteman tiga sambal khas. Kata Noel, citarasa kelezatan menu tersebut yang telah meluas, banyak membuat orang penasaran ingin mencicipinya. Dan bagi yang sudah mencicipi, Noel memastikan orang-orang itu bakal ketagihan. “Itu yang membuat Bebek Bengil tetap punya nama besar dari 1990 sampai sekarang,” katanya.
Bagi yang ingin merasakan sensasi lain, di Bebek Bengil juga menyajikan beberapa cara masak yang berbeda misalnya Bebek grilled duck, balinese smoked duck, Bebek Panggang Sambal Hijau, bebek Pelalah, Bebek suir Bali dan sebagainya. Kisaran harga untuk satu paketnya, Rp 122 ribu.
“Selain dimasak menggunakan bumbu khas, kami juga selalu menjaga kualitas bahan baku. Untuk bebeknya adalah jenis bebek kampung yang sebagian besar kami datangkan dari sebuah penernakan di Bojonegoro, Jawa Timur.”
Menu makanan, kata Noel, tidak hanya bebek namun juga terdapat menu-menu lain yang masih bertemakan makanan Balinese seperti sate lilit, ayam plecing, ayam dan bebek pelalah, ayam betutu, nasi goreng spesial bumbu bali, tumis buncis ayam cincang, menu-menu sea food dan sebagainya.
Sedangkan untuk menu minuman dan dessert favorit, Noel mengatakan minuman hanoman street, black russian pie dan coconut cream pie menjadi andalan restoran setempat.
Camaro Nurimba, pengunjung Bebek Bengil yang ditemui Warta Kota mengaku mendapatkan dua hal berbeda berada di Restoran Bebek Bengil. “Pertama, rasa masakan yang jelas istimewa. Kedua nuansa otentik Bali bisa saya dapati di sini, dari interior, musik-musik tradisional Bali maupun pelayannya yang mengenakan busana khas Bali,” kata warga Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Beberapa kerabat Camaro asal luar negeri yang datang bersama siang itu juga tampak lahap menyantap menu bebek yang mereka pesan. “Mereka katanya suka meski pertama kali makan bebek goreng. Selain racikan bumbunya yang lezat, bebeknya juga higienis, bersih,” ungkap Camaro (fha)
Restoran Bebek Bengil
Lantai UG Mal Gandaria City, Jakarta Selatan
Jam Operasi: 10.00-23.00 (last order pukul 22.00)
Kapasitas: 122
Range harga: Rp42 ribu-Rp275
Fasilitas: toilet, wifi
Related Posts
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar
terimakasih atas atensinya...