Ada sebuah bangunan
bersejarah di Jakarta, yang menjadi saksi bisu proses terjadinya proklamasi
kemerdekaan. Museum Joang 45 atau yang juga dikenal dengan Gedung Joang 45, yang
terletak di Jalan Menteng Raya 31, Jakarta Pusat, berada di bangunan ini
setidaknya akan membawa kita terhempas kembali ke masa lampau, mengenang betapa
dramatisnya proses pelaksanaan proklamasi oleh Sukarno-Hatta.
Di museum ini, dapat dilihat jejak perjuangan
kemerdekaan RI dengan koleksi benda-benda peninggalan para pejuang Indonesia.
Di antaranya adalah mobil dinas resmi Presiden dan Wakil Presiden Republik
Indonesia pertama yang dikenal dengan mobil REP 1 dan REP 2, dan Mobil
Peristiwa Pemboman di Cikini.
Selain itu, ada pula
koleksi foto-foto dokumentasi dan lukisan yang tertempel di dinding bangunan
bersejarah itu, yang menggambarkan perjuangan sekitar tahun 1945-1950-an.
Beberapa tokoh perjuangan ditampilkan pula dalam bentuk patung-patung dada.
Dahulu, Museum Joang ’45 dipakai sebagai asrama, dan tempat
berkumpulnya sejumlah pemuda seperti Sukarni, Caherul Saleh, Wikana, Achmad
Soebardjo, B. M. Diah, Adam Malik, Sayuti Melik, Soerastri Karma Trimurti,
Latif Hendraningrat, S. Suhud dan Trimurti.
Para pemuda menganggap
bahwa kemerdekaan sudah sangat perlu untuk diproklamirkan. Dari sini juga,
kemudian muncul ide dari golongan muda yang diprakarasi oleh Chaerul Saleh,
Sukarni, dan Wikana untuk menculik Bung Karno dan Hatta ke Daerah
Rengadengklok.
Saat ini, Museum Joang ’45 memiliki 2.500 koleksi benda
bersejarah seperti lukisan, dokumen, dan patung. Selain perpustakaan yang
menyajikan referensi sejarah ilmiah dan ruang pameran permanen, tersedia pula
ruang auditorium yang dahulu merupakan salah satu ruang diskusi tokoh pemuda
pejuang kemerdekaan. Kini ruang tersebut dapat digunakan sebagai ruang seminar
berkapasitas 100 orang.
Museum juga
dilengkapi dengan ruang kreativitas anak. Ruangan ini merupakan ruang edukasi
khusus untuk anak-anak bermain seperti bermain berbagai game pahlawan, mewarnai
peristiwa perjuangan dan tokoh pahlawan puzzle . Yang tidak kalah menarik, di museum ini pengunjung bisa menyaksikan film-film
documenter dan film perjuangan lama.
Nah, jika Anda ingin
lebih menambah ilmu sejarah maupun ingin kembali menggugah jiwa nasionalisme,
tidak ada salahnya berkunjung keMuseum joang
45.
Related Posts
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar
terimakasih atas atensinya...