Membangun Jiwa-Jiwa Pemenang


Merantau pada gurun yang tandus
Tiba-tiba sampai pada safana yang indah



Jiwa pemenang disini adalah pemenangan terhadap segala bentuk penderitaan jiwa. Upaya ini dilakukan agar kita senantiasa menjadi manusia yang kuat dan tak mudah dikalahkan oleh sekelumit hadangan, yang sebenarnya sangat mungkin kita lewati. Tidak suka mengeluh, tidak gampang frustasi, berjiwa optimis, tegar menghadapi cobaan, itulah yang dinamakan jiwa-jiwa pemenang.

Terbentuknya jiwa-jiwa pemenang tak lepas dari keinginan-keinginan dan usaha bagi yang menginginkannya. Yah, mustahil terwujud jika kita sendiri tak mau mengusahakannya. Seorang penyair arab mengatakan: ”Barangsiapa mencari kemuliaan tanpa mau bersusah payah, maka ia akan menemukannya tatkala ada burung gagak yang beruban.”

Syair diatas benar-benar menyentuh, bahkan menyindir secara metafora bagi orang-orang yang tetap berpegang teguh pada prinsip lamanya, yang hanya statis namun penuh pengharapan.

Cara paling real dan paling sederhana adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah swt. Syukur-syukur kita bisa jadi kekasih sejatinya, dan itu harus. Senantiasa juga memohon agar diberikan kekuatan agar jiwa ini tak menjadi jiwa-jiwa yang pesakitan.
Selain meminta kepada Allah tadi, kita juga harus senantiasa membiasakan hidup pada keadaan yang ‘sehat’. Dalam artian, kita harus pandai-pandai meminimalisasikan atau bahkan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak ada mudharatnya. Kita gunakan waktu sebaik mungkin untuk melakukan hal-hal yang bisa mendukung terbentuknya jiwa-jiwa pemenang. Intinya, jadikan hidup kita ini se-aktif mungkin, gunakan waktu se-efisien dan gunakan kemampuan semaksimal mungkin, mungkin untuk mengerjakan segala bentuk kebaikan.

Pun, waktu jualah yang akan terus meniti dan itu tidak boleh kita mubadzirkan. Telah kita bahas banyak hal mengenai waktu ini di bab yang kemarin. Yah, paling bagus kita gunakan waktu kita untuk berbuat baik, yang bermanfaat. Dan, saya rasa tidak ada salahnya jikalau kita mengingat lagi akan pentingnya waktu ini. Biar kita nggak nyesel, semakin sadar, semakin bangun dan semakin hidup. Turunkan sedikit pandangan mata kalian, untuk memperhatikan nasehat yang begitu touch di bawah ini.

Yahya bin hubairah, Guru Ibnu Qayyim Al-jauziah berkata: “Waktu adalah barang berharga untuk kau jaga. Menurutku, ia adalah barang yang paling mudah hilang darimu. Waktu adalah hidup kita, orang bodoh adalah mereka yang diberi modal waktu namun di sia-siakan.”

Maka, janganlah bosan untuk selalu meminta pertolongan kepada Allah. Jangan merasa nggak enak sama Allah. Karena, bahwasanya Dia itu sangat senang jika makhluk-Nya selalu mengingatnya, dikala senang maupun susah. Insya allah, jika kita bersungguh-sungguh untuk meminta, maka Allah akan memberikan yang terbaik bagi kita.

Ketahuilah, bahwa syaitan hanya bisa mencederai kita dengan bisikan-bisikannya saja. Mereka tak akan bisa memukul kepala kita, menerkam kita dengan pedang atau melukai kita dengan pentungan. Nah, jika kita sudah dekat dengan Allah, maka kekuatan hati kita akan semakin tinggi. Dan itu akan selalu membuat syaitan mengeluh, walau mereka tak pernah berputus asa.

Rasulullah Saw. pernah bersabda kepada Ibnu Abbas r.a:
“Wahai anakku, aku ajarkan kepadamu, Ingatlah Allah, niscaya Dia akan selalu menjagamu. Ingatlah selalu kepada Allah, maka pasti kamu akan mendapatkan-Nya. Jika engkau ingin meminta sesuatu, maka mintalah kepada Allah dan jika engkau minta pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada Allah. ketahuilah, bahwa apabila umat manusia seluruhnya berkumpul agar bisa memberikan manfaat kepadamu, maka mereka tidak akan memberimu manfaat kecuali sesuai dengan apa yang telah di tentukan oleh Allah.

Begitu pula jika mereka berkumpul untuk membahayakan dirimu, maka mereka tidak akan dapat membahayakanmu, kecuali sesuai dengan apa yang telah di tentukan oleh Allah atasmu. Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering (semua sudah ditentukan takdirnya)” (HR Ahmad dalam musnadnya dan at-Tirmidzi dengan sanad shahih).

Alangkah bening beliau Shalallahu ‘alaihi wa Sallam, memberi hikmah kepada umatnya. Kini, kita semakin sadar, bahwa Allah lah satu-satunya tempat untuk berserah diri, tempat untuk meminta dan tempat terbaik untuk ‘curhat’ tentang segala masalah yang sedang menimpa kita.

Hal yang luar biasa.
Dengan perhatian penuh, dengan niatan yang bulat untuk membangun jiwa-jiwa tangguh, jiwa-jiwa pemenang. Dengan mengerahkan usaha sebaik mungkin, membuat plot, memetakan semua detail, tanpa menyisakan lubang apapun, insya Allah kita akan benar-benar mendapatkan apa yang kita cita-citakan ini. Yaitu terbentuknya jiwa yang kuat, dengan benteng yang kuat pula, tahan dengan cobaan-cobaan yang sewaktu-waktu menghampiri. Dan akhirnya this in the winner of soul!!!

Label:
0 Responses

Posting Komentar

terimakasih atas atensinya...

Powered By Blogger

  • Foto saya
    DKI Jakarta
    Wartawan di harian Warta Kota, Kompas Gramedia. Follow @FeryantoHadi

    Total Tayangan Halaman

    Pengikut Blog


    waktu jualah yang akan menghentikan pengembaraan singkat ini