Geliat Kaum Lesbian Metropolitan




Cahaya kekuningan matahari merekah di atas gedung Stadhuis atau yang kini menjadi Museum Sejarah Jakarta di Kawasan Kota Tua, Jakarta pada kunjungan saya, belum lama ini. Di Taman Fatahillah, masyarakat berkumpul dengan latar suara gamelan dari pertunjukan seni jalanan yang ada di sana. Tidak sedikit dari mereka yang mengabadikan moment istimewa dengan berpose dengan background bangunan-bangunan bersejarah peninggalan masa Batavia.

Ketika malam tiba, derap angin di Kota Tua, mulai mengendus pori-pori. Nuansa nyaman tercipta. Cahaya temaram membaluri dinding-dinding bangunan tua, melebur bersama warna putih tulang dinding itu. Bukannya berkurang, semakin malam pengunjung Taman Fatahillah semakin bertabur. Para Pedagang Kaki Lima (PKL) mulai menata dagangan. Mereka menutup hampir semua lantai Taman Fatahillah dengan terpal, menyisakan jalan-jalan kecil untuk dilintasi pengunjung.

Tidak hanya di kawasan Taman Fatahillah. PKL juga menghampar di Jalan Kali Besar, atau berlokasi di belakang Kantor Pos Kota Tua.

Di antara pemandangan PKL dan pengunjung yang hilir-mudik di Jalan Kali Besar, bisa disaksikan sekumpulan Anak Baru Gede (ABG). Sepintas mereka mirip pasangan pria-perempuan. Tapi coba dekatilah, mereka adalah pasangan lesbian yang setiap hari kerap mewarnai kawasan Kota Tua; menjadi sisi lain keberadaan bangunan-bangunan bersejarah.

Ada satu tempat di sana yang menjadi tongkrongan kaum tersebut. Yakni di sebuah warung yang terletak di depan gedung Kerta Niaga.

Seorang pedagang yang sejak beberapa tahun berjualan di dekat lokasi itu, sebut saja Agus, mengibaratkan kaum lesbian yang datang ke tempat itu seperti burung sawah. "Mereka datang dan pergi. Terus begitu. Jumlahnya sangat banyak. Makanya saya sebut seperti rombongan burung sawah," kata pria berusia sekitar 45 tahun.

Akhir pekan adalah waktu paling ramai para lesbian datang ke tempat itu. "Sabtu malam minggu ramai. Tapi puncaknya ada di malam senin. Dari berbagai tempat datang ke sini. Seperti ada kesepakatan tidak tertulis malam senin menjadi tempat bagi mereka untuk kumpul bareng."

Agus sendiri tidak begitu memperdulikan siapa mereka. Ia mencoba menghargai pilihan hidup setiap orang. Bahkan, ia mengaku, sudah sangat akrab, baik dengan bucthy maupun Femme yang datang ke sana. "Tiap datang dan pergi mereka selalu berpamitan kepada saya. Malah sudah seperti anak-anak saya sendiri," kata Agus.

butchy, femme, andro

Sebut saja RN. Potongan rambutnya pendek. Penampilan macho. Malam itu ia mengenakan hem bermotif kotak. Di kalangan lesbian, perempuan 20 tahun ini kerap disebut butchy atau bertindak sebagai 'laki-laki'. Sementara, pasangannya disebut Femme (Female). Femme ini biasanya berpenampilan selayaknya gadis pada umumnya bahkan cenderung lebih feminim.

"Mereka datang ke sini mayoritas berpasangan (butchy-femme). Kadang ada yang ingin pamer pasangan baru. Tidak sedikit pula yang ke sini untuk mencari pasangan," kata dia usai menyemburkan asap rokok ke arah atas kepalanya.

Menurut RN, istilah butchy-femme digunakan untuk membedakan perilaku dari kaum lesbian, seperti halnya istilah both-top dalam kalangan homo. Untuk membedakannya, kata RN, sangat mudah. "Lihat saja, kalau yang potongannya brondol seperti saya, dia butchy. Kalau femme itu yang feminim seperti gadis lainnya," katanya.

Tetapi sebenarnya ada satu istilah lain yang kerap digunakan di kalangan kaum lesbian yakni Andro. Andro istilah yang digunakan untuk menunjukkan pembagian peran yang sama dalam karakter maskulin dan feminin pada saat yang bersamaan.

Seorang andro dalam arti identitas gender, adalah orang yang tidak dapat sepenuhnya cocok dengan peranan gender maskulin dan feminin. Mereka juga sering menggunakan istilah ambigender untuk menggambarkan diri mereka. Atau secara mental mereka menganggap dirinya di antara laki-laki dan perempuan, atau sama sekali tidak bergender.

Selagi berbincang dengan RN, di bangku-bangku lain terlihat beberapa pasang lesbian sedang bermesraan. Mereka tidak canggung lagi berpelukan, saling menyuapi makanan, berfoto selfie berdua bahkan sesekali keduanya saling mendaratkan bibir, berciuman. Mereka seperti menemukan sebuah dunia baru; dunia yang penuh kebebasan, bebas dari rasa cemas atas hubungan yang terlarang itu.

"Tetapi ada juga Femme yang sukanya sama Femme. Cantik ketemu cantik. Tidak selalu sama butchy. Begitu juga butchy yang sama butchy. Jadi tergantung orangnya saja," kata RN.

Tidak sendiri

RN sudah tomboi sejak kecil. Bagi RN, datang ke tempat itu tidak selalu bertujuan mencari pasangan. Lebih dari itu, RN yang kelahiran Palembang ini merasa nyaman karena bisa bertemu dan nongkrong bareng dengan 'rekan sesama'. "Bahkan dulu saya kira cuma saya yang potongannya brondol kayak gini. Ternyata di sini banyak. Saya merasa punya teman saja. Sekalian siapa tahu ada yang cocok," kata RN yang sudah sejak 2010 menjadikan tempat itu sebagai tongkrongan.

"Tidak semua yang ke sini lantas saling mengenal semua. Ada kelompok lama-kelompok baru. Tapi kami saling ramah dan berkenalan. Seperti yang saya bilang tadi, kedatangan kami ke sini untuk menunjukkan eksistensi sekaligus agar tidak merasa sendiri," katanya.

Menurut TP, seorang butchy, kaum lesbian yang datang ke tempat itu berasal dari berbagai tempat di Jakarta. "Bahkan dari daerah luar Jakarta juga banyak, seperti Tangerang, Depok, Bekasi dan kota-kota lain," katanya.

Mayoritas kaum lesbian masih berusia muda, 14-20 tahun. Mereka berasal dari latar belakang aktivitas yang beragam, dari pelajar, LC, mahasiswi, dancer, pegawai kantoran sampai anak jalanan. Semuanya melebur menjadi satu, melepaskan ekspresi dan merasakan kebebasan dari rasa keterkekangan saat mereka menjalani kepura-puraan di tengah keluarga dan lingkungan dekat mereka.

Kawasan itu mulai ramai didatangi kaum lesbian dan homo, kata TP, sejak 2009. "Entah siapa yang memulai. Awalnya hanya beberapa pasang saja. Tapi pada 2009, jumlah kaum lesbian dan homo mulai banyak berdatangan ke tempat ini."

Kaum lesbian, dalam lingkup keluarga memilih untuk lebih menutup diri. Mereka lebih memilih menghabiskan waktu luangnya di luar rumah daripada menghabiskan waktunya ditengah-tengah keluarga.

Kota Tua sebenarnya bukan satu-satunya menjadi lokasi favorit berkumpulnya kaum lesbian. Kata seorang Femme bernaama Dea (bukan nama sebenarnya), tempat lain seperti Taman Suropati (Menteng, Jakarta Pusat), Taman Barito (Jakarta Selatan) dan kawasan CNI (Jakarta Barat) juga menjadi alternatif berkumpul kaum marjinal ini.

belok

Di cafe itu, semakin malam, musik berbagai genre terus berdentum keras. Di beberapa meja, para kaum lesbian terlihat santai mengobrol dan bercanda, sesekali tawa pecah terdengar di sela obrolan mereka. Perbincangan mereka, tidak jauh dari tema kehidupan mereka sendiri; soal bucthy atau femme yang dianggap menyebalkan atau mereka membicarakan gosip seputar hubungan salah satu rekan mereka dengan pasangannya.

Devi Rahmawati, Sosiolog dari Universitas Indonesia menjelaskan, berbagai alasan membuat perempuan memiliki kecenderungan seks antar sesama perempuan. "Dari sisi psikologis, mungkin mereka pernah mengalami trauma dengan kaum lelaki," jelas Devi. Alasan kedua, dari faktor fisik, dalam artian ada komponen otak tak sempurna yang menyebabkan adanya disorientasi seksual.

"Alasan ketiga karena lingkungan, baik untuk bertahan hidup dengan meraup keuntungan dengan menjadi butchy maupun femme maupun karena ingin mengejar hidup yang gaya."

RN dan kawan-kawannya sebenarnya sadar apa yang dilakukannya merupakan tindakan menyimpang. Mereka kerap menggunakan istilah 'belok' untuk menyebut kalangan mereka sendiri.

Berbagai penyebab pun dikemukakan oleh kaum lesbian. RN, misalnya. Ia kemudian lebih tertarik kepada kaum wanita karena semenjak ia kecil, ia sudah tahu ayahnya yang seorang pengusaha kerap berselingkuh dan menyakiti sang ibu.

"Papah sama mamah saya pernah berpisah 10 tahun dan saya ikut sama papah. Saya lihat, papah suka sekali main wanita, sementara saya membayangkan mamah yang begitu sakit mendapatkan perlakuan seperti itu. Seakan wanita tidak ada harganya. Saat itu saya ingin melindungi kaum wanita dan lama-kelamaan ketertarikan saya malah sama wanita," jelasnya.

Terlebih dia merasa tidak mendapatkan perhatian dari ayahnya. Maka, ia memilih meninggalkan rumah megah milih ayahnya di daerah Kebonjeruk, dan kini ia tinggal di kos-kosan murah di bilangan Jakarta Barat. "Papah sudah nggak perduli saya mau ngapain. Dia tahu saya seperti ini (lesbi). Dia cuma pesen, jangan pernah pulang dalam kondisi hamil."

RN sudah siap menanggung resiko apapun, termasuk mendapatkan pandangan miring dari orang-orang. Ia merasa, itulah kehidupannya. Seperti aliran air di sungai, RN mencoba untuk menjalaninya, mengalir sampai di suatu waktu ia tiba dengan sendirinya pada sebuah muara; muara yang akan memberinya pemahaman akan arti hidup yang telah dijalaninya.

Apakah sama sekali tidak tertarik dengan lelaki? RN hanya tertawa mendapat pertanyaan seperti itu. "Ya suka juga dong. Asal lelakinya baik. Kita belok-belok begini juga ada tingkatannya. Ada yang 50-50 (kesukaan pada lelaki-perempuan), 70-30, 20-80, tinggal orangnya saja."

Beda lagi dengan MC, bucthy lainnya. Secara terang-terangan ia mengaku suka kepada perempuan sejak ia masih kecil. Tetapi, saat itu ia tidak tahu harus berbuat apa. Hingga kemudian saat lulus dari sebuah SMK ia menemukan 'dunianya' di kawasan Kota Tua. "Dulu saya hidup seolah tidak ada yang mau menerima kondisi saya seperti ini. Sampai kemudian saya terjun menjadi pengamen jalanan. Sampai sekarang pun keluarga saya tidak tahu saya sudah belok. Tahunya saya tomboy saja," katanya, sesudah itu ia mengisap rokok dalam-dalam.

MC tidak tahu kenapa orientasi seksnya lebih kepada perempuan. "Lebih bisa merasakan dan menikmati ketika (Making Love) bersama perempuan. Kalau sama cowok ya kalau ada yang mau deket sama saya, ya deket saja. Tapi saya males kalau ada yang bicara cinta. Saya belum doyan cinta dari laki-laki."

Tetapi MC juga tidak akan mengecewakan keluarganya. Setiap hari bahkan ia dihantui rasa takut, bagaimana seandainya keluarganya tahu dia adalah penyuka sesama jenis. Tetapi dia memastikan, suatu saat nanti, ia bakal menikah dengan laki-laki. "Tapi saya akan seneng kalau dapetnya suami yang 'melambai' (gay), biar saya tetep bisa main sama cewek, ha-ha-ha."

Pengakuan lain dari seorang femme, CG (20), ia menyukai perempuan karena faktor lingkungan. Sebabnya, ia trauma berhubungan dengan lelaki.  "Kalau pacaran sama cowok banyak aturan. Kalau sama cewek enak, nggak ribet," kata CG, yang sebelumnya berprofesi sebagai dancer di sebuah club malam.

Tetapi CG mengakui, kecenderungan seksualnya masih lebih besar kepada lelaki meskipun saat ini ia menjalin hubungan dengan seorang seorang Femme juga yang berprofesi sebagai Lady Companion (pemandu karaoke). "Nanti juga pasti nikahnya sama laki-laki kok," ungkapnya.

Dari keterangan sumber yang dekat dengan kalangan lesbian, di luar alasan-alasan itu sebenarnya masih ada alasan lain yang cukup mencengangkan. Ada sebagian perempuan yang menjadi butchy atau femme dengan tujuan mendapatkan materi. "Ada yang sekadar mencari uang dengan menjadi butchy atau femme. Mereka biasanya memanfaatkan butchy dan femme lain yang tajir."

Muncul pula alasan; seorang perempuan menjadi butchy atau femme sebagai bentuk defensif. Alasan tersebut, menurut, Devi Rahmawati, biasanya terjadi di kalangan anak jalanan. "Dikarenakan perempuan itu takut secara mental berada dalam komunitas anak jalanan. Mereka takut menjadi korban pelecehan seksual atau bahkan trauma pernah menjadi korban pelecehan. Makanya, mereka lebih memilih berpenampilan seperti laki-laki atau menjadi femme, hingga lama-lama benar-benar ada penyimpangan."


Merambah ke dunia kampus

Fenomena lesbian saat ini juga sudah masuk ke dunia kampus. Menurut Devi, di kalangan menengah ke atas, termasuk para mahasiswi, lebian seolah menjadi hidup yang gaya. "Bukan gaya hidup, tapi mereka ingin menunjukkan dirinya bisa melakukan itu (menjadi lesbian) saat di sekelilingnya banyak bermunculan pasangan penyuka sesama jenis."

Adalah keinginan untuk menunjukkan eksistensi ini, lanjutnya, menjadi penyebab munculnya kelompok-kelompok baru di kalangan lesbiankampus. "Mereka akhirnya membentuk sebuah perkumpulan atau komunitas kecil untuk sekadar berkumpul, bertukar cerita. Dan perlu diketahui, orientasi seks sesama jenis ini cenderung menular," terang Devi.

AG (20) adalah seorang mahasiswi sebuah universitas di bilangan Depok, Jawa Barat. Sikap kekasihnya yang selalu kasar dan possesif, membuatnya jiwanya shock. Kata AG, trauma kekerasan seksual dan dan sifar kasar para pria menjadi salah satu latar belakang umum seseorang menjadi lesbian.

"Lalu saya penasaran bagaimana sih rasanya pacaran dengan cewek. Soalnya di lingkungan teman-teman saya memang banyak pasangan yang belok seperti itu."

Dari sekadar mencoba-coba, AG kemudian benar-benar masuk lebih jauh ke dunia lesbian. Sempat menjalin hubungan dengan sesama femme, ia kemudian mulai mencari-cari butchy. "Saya sengaja jalan ke kota tua memang mencari butchy. Dan pacar saya sekarang (seorang butchy) juga saya kenal di sana," katanya.

AG kemudian bercerita bagaimana fenomena lesbian sudah merambah ke lingkungan kampus. Dengan berbagai alasan, saat ini banyak kelompok lesbian di kampus-kampus yang tersebar di Jakarta. "Ada yang memang terlihat mencolok dan adapula yang masih sembunyi-sembunyi. Jaman sekarang hal seperti ini memang sudah tidak begitu tabu. Sebagian sudah tidak perduli anggapan orang bagaimana."

Istilah AC-DC pun kemudian muncul. "Jadi mereka (kaum lesbian) selain punya pasangan lesbi juga punya cowok. Ada yang memang ingin mencari uang dengan menjadi lesbian, namun ada pula yang didasari cinta karena mereka benar-benar 'belok'."

Khusus bagi AG sendiri, demi meyakinkan kepada orangtuanya bahwa 'dirinya normal', ia pun menggaet seorang laki-laki untuk menjadi kekasihnya. "Soalnya saya pernah sempat ketahuan sama orang tua. Sekarang sih punya cowok juga, yah, supaya mereka tidak curiga saja," katanya.


Label:
12 Responses
  1. Anonim Says:

    Niceee.. gw bangga jadi femme


  2. Anonim Says:

    577DE3A2 afd me femme jkt only


  3. Unknown Says:

    I love being femme and bi even ud pny anak... hak masing2 org utk begitu..


  4. Unknown Says:

    Tunggu aja azab allah akan segera datang...puaskanlah nafsu iblismu sampai waktunya tibs


  5. Unknown Says:

    Selama ini sy pikir lesbian itu hanya ada dlm cerita ato film spt Clarke & Lexa (The 100) tp mereka dikisahkan sbg pejuang (warriors) dan Heda (pemimpin) yg kuat, cerdas dan pemberani yg dicintai oleh rakyatnya...


  6. Anonim Says:

    Hello girls
    I'm Sonja McDonell, 23, Swiss Airlines Stewardess With 13 cities overseas, very tender with lots of fantasies also in my wonderful job. We lesbian girls have cells at & in our sensible body parts, which so called normal girl don't have. These cells become active in the early puberty & they can never be erased.
    Regards
    With love
    sonjamcdonell@yahoo.com


  7. bendahujat Says:

    SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA.

    Bagi anda para pemula dari usia remaja dan juga usia lanjut,saat ini bisa secara aman bermain dalam situs perjudian secara online (internet).Semua bisa dilakukan dengan jenis-jenis handphone android yang telah banyak dijual saat ini.Caranya juga mudah dan sangat bisa dipercaya juga situsnya dan telah memiliki banyak member yang setia bermain di situs kami tentunya.

    Situs kami ini telah hadir untuk waktu yang cukup lama sekali.

    Untuk semua Promo,Bonus,Discount dan juga jumlah pembayaran akan tertera langsung saat anda pertama kali mengunjungi situs Judi Togel Online kami.Karena,situs yang Aman dan Jujur dalam pembayaran tidak memberikan Informasi kepada Orang Lain selain ke Pelanggannya sendiri.

    Untuk lebih jelasnya lagi,segera saja daftarkan diri ke www.luckywin99.com untuk keterangan lebih jelasnya.Tidak perlu langsung deposit dahulu di situs kami.Anda mulai saja dengan mengunjungi situs kami dan anda bisa lihat sendiri promo apa saja yang kami miliki,serta setiap saat ada angka keluaran jitu yang kami berikan agar pelanggan setia kami bisa tetap bermain bersama kami.

    Di sana juga anda bisa menghubungi customer service kami untuk informasi lain yang belum anda mengerti.Mulai dari BBM,LINE,WHATSAPP,FACEBOOK,dan lainnya.Anda tinggal bertanya kepada Customer Service (CS) kami untuk informasi yang kurang anda pahami.Kami akan melayani anda dengan sepenuh hati dan juga dengan ramah tamah.

    Jadi,silahkan Segera Daftar di situs kami ini,dan semoga semua bisa mendapatkan keuntungan bermain bersama kami.
    Terima kasih,salam manajemen www.luckywin99.com.

    Kejujuran adalah Prioritas Utama kami dalam hal pembayaran tanpa adanya kekurangan satu sen juga.




  8. Saridon Says:

    let me joint with you all groups LGBT there. just want to know about the activities not joinst to be a members. i know, u all there understanding what i means here. please tell me or call me here. 081213604545. thanks alot.




Posting Komentar

terimakasih atas atensinya...

Powered By Blogger

  • Foto saya
    DKI Jakarta
    Wartawan di harian Warta Kota, Kompas Gramedia. Follow @FeryantoHadi

    Total Tayangan Halaman

    Pengikut Blog


    waktu jualah yang akan menghentikan pengembaraan singkat ini