Lady Alice Tawarkan Tradisi Baru Minum Teh




Sebuah cafe unik ada di Gandaria City, tepatnya di lantai dua mal tersebut. Namanya, Lady Alice Tea Room. Di tempat itu, masyarakat bisa bersantai sembari menikmati beragam aneka teh yang sehat dan menyegarkan. Sebuah konsep baru, di mana sebelumnya cafe-cafe lainnya menawarkan minuman kopi sebagai andalannya.

Pemilik cafe, Ina Susanti, mengklaim Lady Alice Tea Room merupakan brand cafe lokal pertama yang mengusung konsep tea room di Indonesia. Adapun konsep tempatnya terinspirasi dari cerita klasik Alice in Wonderland, sehingga sentuhan-sentuhan pada area tea room menyuguhkan sensasi berbeda dengan dominasi warna putih dan biru muda. Berada di tempat ini akan membawa pengunjungnya ke wonderland yang penuh imajinasi dan kelezatan.

Meninjau kembali sejarah teh, afternoon tea atau high tea sangat identik dengan masyarakat British, yang kerap dilakukan baik oleh pria atau wanita.

"Tetapi sebenarnya budaya minum teh pada sore hari ditemukan seorang Lady bernama Anna, the 7th Duchess of Bedford. Menggabungkan kedua hal itu, juga kepopuleran afternoon tea di negara Asia seperti Jepang, dirintislah cafe ini," cerita Ina.

Membawa trend baru afternoon tea bagi masyarakat Indonesia, Lady Alice mengubah term meminum teh menjadi sesuatu yang lebih edukatif dan memberi dampak positif bagi kesehatan. Selain itu, cafe ini memberi alternatif untuk masyarakat Indonesia yang suka nongkrong atau ngopi menjadi penikmat teh.

"Kami ingin setiap orang yang datang ke Lady Alice Tearoom mengetahui bahwa mereka meminum teh yang terdiri dari bahan terbaik dan bermanfaat bagi kesehatan dari seluruh dunia. Karena itulah kami menyebutnya a litlle taste of wonderland," ujar Ina.



Beberapa teh racikan Lady Alice disajikan dalam berbagai rasa. Setiap rasa tentu saja memiliki sensasi yang berbeda. Misalnya Camellia Tea, Chamomile Tea, Earl Grey Tea, Green Tea, Rose Tea dan yang paling favorit adalah Lady Alice Tea yang memiliki rasa alami. Cukup dengan Rp28.000, pengunjung bisa mendapatkan satu teko teh yang bisa menjadi teman bersantai.

Konsep tempat yang santai dan cozy membuat tempat ini selalu ramai pengunjung. Kursi-kursi putih berpadu dengan meja berwarna biru muda, menimbulkan nuansa yang soft. Sementara, di bagian lain, payung tenda mempercantik area dimana di sana terdapat sof-sofa. Sementara itu, bunga-bunga dipajang sebagai property yang akan membawa pengunjung ke suasana wonderland.

Vera Renata selaku Manager Marketing Communication Lady Alice Tearoom mengatakan, para ibu muda lebih banyak nongkrong di cafe itu. Mereka biasanya datang berdua, bertiga atau rombongan dan menikmati sajian teh bersama-sama sambil mengobrol santai.

"Teh juga bermanfaat bagi kesehatan, bagi kulit juga untuk pelangsingan. Maka pelanggan kami memang lebih banyak perempuan. Tapi di akhir pekan banyak pula pengunjung keluarga yang bersantai di sini," kata dia.

Seorang pengunjung yang Warta Kota temui, Amanda (30), tertarik dengan citarasa teh yang disajikan Lady Alice Tearoom.

"Selama ini orang-orang lebih banyak menggunakan istilah ngopi untuk kegiatan nongkrong di cafe. Ini aku rasa sebuah terobosan baru, di mana cafe ini memfasilitasi para penikmat teh yang sebetulnya sangat banyak jumlahnya," katanya.

Ia juga berkomentar soal konsep cafe yang unik, yang menurutnya mampu memberkan ambience berbeda kepada para pengunjung.

"Kombinasi warna biru dan putih, bikin tempatnya jadi soft. Enak saja buat bersantai di sini," ujarnya. 

Chimney Cake

chimney cake


Selain teh, cafe tersebut juga menawarkan banyak menu lainnya, termasuk menu berat seperti pasta, spageti, steak hingga seafood. Salah satu menu best seller adalah Rib eye Yakiniku. Makanan ini berisi daging sapi lembut, disajikan dengan telur setengah matang dan nasi putih. Untuk menikmati makanan lezat ini, Anda cukup merogoh kocek Rp65 ribu.
Selain itu, cafe tersebut juga menawarkn kelezatan Chimney Cake, salah satu jenis pasty tertua yang berasal dari Hungria.

Chimney Cake adalah lapisan adonan yang dililitkan ke tabung silinder kayu atau besi dan dipanggang secara memutar. Lapisan luar caramelnya yang crispy ditambah dengan tekstur roti dalamnya yang lembut juga bentuk spiral chimney cakelah yang membuat roti ini banyak diminati masyarakat luas.

Chimney Cake lahir dari kebiasaan masyarakat Hungaria pada zaman dulu saat musim dingin ketika mereka berkumpul untuk menghangatkan diri di bawah cerobong asap. Sambil mengobrol mereka akan membakar kue yang akhirnya disebut Chimney Cake atau kue chimney ini.

"Kami berharap masyarakat dapat merasakan ketradisionalan warisan tua dari eropa lewat kombinasi tekstur, rasa dan adonan yang sempurna dari Chimney Cake," kata Ina. Kue yang tersedia dalam aneka rasa ini, dibanderol Rp28.000. (Fha)


Lady Alice Tea Room
Level2 Lot 12 Gandaria City Shopping Mall
Kkapasitas seat: 70
Jam operasi: 10.00-22.00
www.ladyalicetearoom.com

0 Responses

Posting Komentar

terimakasih atas atensinya...

Powered By Blogger

  • Foto saya
    DKI Jakarta
    Wartawan di harian Warta Kota, Kompas Gramedia. Follow @FeryantoHadi

    Total Tayangan Halaman

    Pengikut Blog


    waktu jualah yang akan menghentikan pengembaraan singkat ini